sALJU

Jumat, 26 Oktober 2012

DEMI MASA


“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan yang berpesan - pesan kepada kebenaran serta kesabaran. (QS. Al - Asr : 1-3)

Sadarkah kita, bahwa sebelum kita lahir ke dalam dunia ini, Allah telah  menuliskan Firman-Nya, dalam Kalamullah-Nya yang telah tertuliskan di Lauhul mahfud-Nya. Sesungguhnya manusia merugi telah mnyia-nyiakan waktu yang telah di berikan oleh-Nya. Menggunakan waktu ini hanya untuk mencari kesenangan dan kebahagiaan yang semu.
Apa sebenarnya tujuan kita berada di dunia ini? Jika bukan untuk bersujud dan berdo’a pada-Nya. Itulah tujuan kita di dalam dunia ini, karena hidup itu hanya mampir untuk minum. Hidup di dunia ini adalah  untuk mencari amal kebaikan ataupun beramal soleh yang  nantinya akan di gunakan sebagai bekal melanjutkan perjalanan hidup di akhirat kelak, itulah sejatinya kehidupan duniawi. Tetapi mengapa kita tidak menyadarinya, bahwa sesungguhnya kita merugi, setiap waktu hanya dunia yang kita pikirkan, sedangkan untuk akhirat kita mengabaikannya. Dunia kita kejar dengan sungguh-sungguh, sehingga waktu untuk kita mengejar akhirat tiada tersisa. Kita telah lupa, karena kenikmatan dan kelezatan dunia meperdaya kita.

Allah berfirman dalam Kalamullah-Nya :

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”
(QS Al-Ankabut 64)


            Subhanallah, kehidupan di dunia ini tak lain hanyalah sebuah panggung sandiwara. Adalah skenario Allah dan Para Malaikat-Nya. Rugilah kita jika terlarut dalam fatamorgana dunia ini. Mengenai tentang dunia kita paham, kita mengerti dan kita berhasil sedangkan mengenai tentang akhirat kita tidak mengetahuinya sama sekali. Maka kehidupan yang  kita jalani tak akan pernah menemukan kebahagiaan, keselamatan, ketentraman dan kecukupan lahir dan bathin. Kita sukses di dalam dunia ini belum tentulah kita sukses di akhirat kelak, Banyak orang kaya yang tak bisa menikmati kekayaannya, tak bisa tentram di dalam hidupnya dan tak bisa menemukan kebahagiaan di dalam hidupnya, walaupun kekayaan materi sangat berlimpah tetapi membuatnya semakin sengasara dan menderita bathinnya.

Seperti Firman-Nya :

“Mereka hanya mengetahui yang lahir/material (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)


Sebenarnya – benarnya kebahagiaan, ketenangan, ketentraman dan keselamatan di dalam dunia, itu bisa kita raih, jika kita mengutamakan akhirat, mengutamakan Allah untuk mencari ridho-Nya. Karena insan yang beriman kepada-Nya lah yang mampu memahami dan mengerti, bagaimana dunia dan akhirat itu. Mengejar akhirat maka dunia akan mengikutinya

Allah, Dia-lah tujuan kita hidup di dalam dunia fana ini, untuk apa nafas yang kita rasakan, untuk apa semua panca indera yang kita miliki, jika bukan untuk mengabdi, bersujud dan memohon pada-Nya. Semua yang kita miliki adalah titipan dari-Nya untuk kita , semoga kita menyadarinya, smoga kita memahaminya, bahwa kita hanya sementara berada di dunia. Akhiratlah tujuan kita sesungguhnya.


Bukalah hati kita isilah dengan kebenaran , jernihkanlah pikiran kita, hadapkan semua ini pada-Nya. Temukanlah kesejatian dari-Nya. Apa yang kita lakukan, apa yang telah kita perbuat, renungkanlah wahai saudaraku. Cukupkah waktu yang di berikan-Nya untuk kita menebus, untuk kita bertaubat dan untuk kita kembali pada jalan lurus-Nya. Jika bukanlah saat ini, kapankah lagi kita akan memeperoleh kesempatan? Marilah sauadaraku , marilah kita bersama-sama menghadap pada-Nya, menangis pada-Nya, mohon ampunan atas semua dosa yang telah kita lakukan selama kita hidup.


Raihlah kebahagiaan dunia dengan kebahagiaan akhirat, kita boleh mengejar dunia  setelah kita mengejar akhirat, karena akhiratlah yang lebih utama. Semoga menjadi sebuah renungan untuk kalian sauadaraku. Hidup hanya mampir untuk minum.
Allah Berada Di dekat kita, menyaksikan setiap perbuatan yang kita lakukan. Semoga bermanfaat .Aamiin Ya Robbal A’lamiin.
(Hamba Allah - HK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar