Saat mata terpejam, kegelapan menghiasi setiap sudut penglihatan. Tiada setitik pun cahaya hadir meneranginya. Kesunyian menyelimuti suara-suara yang tersembunyi dibalik pendengaran. Hembusan nafas menerka setiap tarikan yang membawa kedamaian. Rasa yang tajam ini berjatuhan di atas bentangan kata-kata yang tiada bertepi, menjelajahi ruang dan waktu. Bukan lagi penglihatan serta pendengaran yang bersimpuh pada yang ada terlihat, namun ada tetapi tiada terlihat. Alam semesta menjadi sumber keberadaan yang ada dan tiada. Saksi wujudnya keberadaan Sang Maha Daya. Seperti udara, gelombang, bayang-bayang dan cahaya. Dapatkah menyentuhnya dengan penglihatan dan pendengaran, jika semua itu akan membatasimu dengan ketiadamampuan. Sebutir rahasia di tengah hamparan gurun kesejatian. Ini adalah perjalanan rasa menemukan hakikat-Nya. Bukan gerakan langkah raga yang terlihat, melainkan gerakan jiwa yang tak terlihat.
Menyatu bersama yang ada untuk menembus yang tiada, karena peleburan merangkai segalanya. Satukanlah penglihatan, pendengaran, penciuman, pemikiran dan perasaan pada satu titik pencapaian. Disanalah awal dari pengembaraan ini. Marilah membuka segala ruang untuk menyatukannya, menjadi satu pintu yaitu nafas. Karena selama ini banyak sekali pintu yang menyesatkan kita hingga jauh kita mencari ketenangan dan kedamaian padahal amatlah dekat bahkan melekat. Masukilah nafas sebagai pintu pengantar menuju alam rasa kita, jadikanlah ia penghubung antara rasa dan asa, jalan untuk menuju keberadaan sesungguhnya. Mulailah melangkah dengan nafas, berjalan menyusuri setiap hembusannya, masukilah setiap pintu yang ada, jadikan cahaya pengantar mengarungi perjalanan ini, suara menjadi pertanda adanya isyarat dan gelombang sebagai jarak tempuhnya. Waktu tiada mampu mengukur sampai kapankah ruang itu tercapai, karena raga pun berbatas pada sejatinya. Udara, cahaya, dan gelombang adalah wujud yang ada namun keberadaannya tiada terukur sejauh penglihatan. Maka rasakanlah mereka menjadi satu bersama pengembaraan menemukan keberadaan yang sesungguhnya. Beribu pertanyaan akan kau lotarkan untuk ukiran rasa ini. Bagaimana? Mengapa? Apa? Dimana? Dan lainnya. Karena pertanyaan itu mengalir dari pemikiran dan pemahamanmu.
Maka bacalah tulisan ini dengan penyatuan rasa dan asamu, gunakan hati nurani dan pemikiranmu untuk mampu memaknainya. Jika raga mampu melangkah begitu pula dengan jiwa, sesuatu yang tidak pernah kita menyadarinya. Karena segala yang terlihat menyimpan yang tak terlihat. Masih banyak rahasia-rahasia yang tiada mampu kita urai. Jika kita mampu menemukan setetes saja hikmah, maka itu sudah mampu menenggelamkan kita dalam kuasa-Nya. Penulis ingin menyampaikan bahwa suatu hal yang ada di dunia ini masih tiada mampu diukur dari keterbatasan inderawi raga kita, hanyalah inderawi jiwa yang mampu mengukurnya, maka saatnya kita mengasah dan mempertajamnya agar mampu menembus setiap yang ada.
Tulisan ini akan membawa kalian pada pencapaian diri, sampai dimanakah perasaan dan pikiran dapat menerka makna yang tersembunyi.Karena penulis pun memahami bahwa setiap rasa berbeda. Temukanlah rahasia-rahasia hidup di tempat yang bahkan tidak kau kirakan.Disana ada rahasia yang tersimpan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca yang menghayatinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar