ALLAH ...........Dialah Sang Maha, Maha segala-galanya. Atas kehendak-Nya lah seluruh jagat raya tertunduk dan bersujud kepada-Nya. Tak mampu akal ini menjangkaunya, karena batasan yang telah menjadi sekat dan menjadi rahasia agung atas kebesaran-Nya. Semuanya tersembunyi di balik tabir rahasia Maha Agung-Nya . ALLAHU AKBAR.
Perjalanan demi perjalanan terlewati melalui jalan yang telah dilalui, itulah sebuah kisah kehidupan. Bagaimana kita melewatinya, bagaimana kita merasakannya dan bagaimana kita bertahan untuk tetap berdiri walaupun terjatuh. ALLAH ...........Dialah segala jawaban atas semua pertanyaan yang tak mampu kita menjawabnya. Dia berdiri di atas menara logika kita, sehingga kita tak sampai untuk menggapainya.
Sejenak, marilah kita merenungkan dan merasakan apa yang telah kita lakukan di sepanjang perjalanan hidup kita, kita buka kembali lembaran yang lama yang telah banyak tertuliskan, kisah-kisah penuh duka, penuh makna, dan deraian air mata. Dengan mengingat kembali kisah perjalanan hidup kita, maka penuh dengan harapan, kita bisa belajar, dan memahaminya. Apa sejatinya perjalanan hidup ini? itulah pertanyaan yang akan kita temukan di dalam renungan yang tersimpan di dalam hati nurani kita. Pernahkah kita memahami kejadian ataupun peristiwa yang kita alami. Apakah semuanya hanyalah sebuah kebetulan ataupun ketidak sengajaan untuk kita percaya. Ketika setangkai daun jatuh, setetes air mengalir dari mata airnya, semua ini adalah kehendak dari ALLAH, Dia yang mengatur semuanya dan hanya Dia yang mengetahuinya, sungguh Maha dari Segala Maha.
SUBHANALLAH .........di sinilah sebuah rahasia itu tersimpan, di balik akal yang tak mampu mengukurnya, itulah rahasia ALLAH. Semua kejadian ataupun peristiwa yang telah kita rasakan ini, bukanlah sebuah kebetulan, bukanlah sebuah ketidak sengajaan. Ini adalah sebuah ketetapan dan takdir dari-Nya, yang telah tertuliskan di dalam lauhul mahfud-Nya. Sungguh semua ini adalah hidayah dari-Nya untuk kita bisa memahami serta merenungkannya.
Sejauh akal berpikir, akan menjadi sebuah malapetaka bila kita tidak menggunakan hati nurani kita untuk merenungkannya. Akal ini membuat kita tergelincir karena akal ini adalah nafsu yang akan menjerumuskan diri kita sendiri.Ibarat kita memandang ataupun melihat sebuah samudera kita tak akan mengetahui hakikat samudera itu bila kita hanya melihatnya tanpa kita menyelami dasar samudera itu. Allah memberikan kita akal pikiran untuk kita bisa mengerti dan Allah memberikan kita hati nurani untuk bisa memaknai, meresapi dan merenungkannya. Apa yang telah Allah tunjukkan kepada diri kita ini, adalah sebuah realita, bahwa kebesaran Allah dan ke Maha Agungan-Nya tidak bisa dipikirkan dengan logika kita, karena logika kita tak sampai dan tidak mampu mencapainya. jika semua ini kita resapi, kita maknai, dan kita renungkan tentu kita akan merasakan, sungguh betapa Maha-Nya Allah. Sejauh mata dunia memandang tentu mempunyai batasan, sehingga tak mampu kita melihat apa yang ada di jauh sana serta di balik materi yang menutupinya.Jika mata hati ini yang melihat dan memandang, sungguh tiada batasan jarak, waktu dan sekat yang menutupinya. Mata hati adalah sebuah mata ghaib yang yang hanyalah Allah yang bisa memberikannya kepada kita yang ada di dalam bathin kita yang tak mampu kita membahasnya karena setiap insan di berikan pemahaman berbeda-beda tentang mata hati yang di berikan Allah kepada makhluk-Nya. Jadi tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak, Allah itu Maha, Maha segala-galanya. Maka dari itu kita pikirkan dan kita renungkan semua ini menggunakan akal dan hati kita untuk memahaminya, untuk memaknainya serta meresapinya. Subhanallah...Alhamdulillah....Allahu Akbar...
Banyak sekali pelajaran ataupun hikmah yang harus kita resapi dan kita pahami, melewati peristiwa ataupun kejadian yang kita alami. Inilah pelajaran dan sebuah ilmu untuk kita belajar serta memahaminya, Allah memberikan kita sebuah peristiwa ataupun sebuah kejadian adalah untuk kita sadar, bahwa Allah hendak menyadarkan kita dengan kasih sayang-Nya melalui sebuah ujian dan cobaan yang diberikan-Nya ke dalam hidup kita. Sebuah ilmu yang tak tertuliskan oleh sebuah kata-kata, tak terucapkan oleh sebuah suara dan tak dapat di pahami oleh logika. Karena ilmu-Nya dapat kita terima menggunakan sebuah hati nurani yang terdalam, yang telah terbuka atas hidayah dari-Nya
Jika kita bisa menggunakan hidup kita ini dengan sebaik-baiknya, menjadi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa pada-Nya, sungguh beruntunglah diri kita. Dan sungguh merugilah diri kita, jika hidup kita ini kita sia-siakan untuk melakukan perbuatan yang hanya untuk membuat murka Sang Pencipta ialah Allah azza Wajalla, karena Allah Maha Adil atas segala sesusatu yang diperbuat oleh makhluk-Nya
Hidup ini ibarat kita menanam sebuah pohon, Menanam dengan benih yang baik dan menanam dengan benih yang buruk. Ketika kita bersama-sama menanamnya, apakah yang akan kita lihat? tentu tidak akan sama hasilnya. Menanam dengan benih pohon yang baik maka menghasilkan pohon yang baik pula sedangkan menanam benih pohon yang buruk, maka menghasilkan pohon yang buruk pula. Untuk menghasilkan pohon yang baik maka kita harus melihat benihnya, kemudian bagaimana cara kita menumbuhkannya, merawat serta menjaga agar benih itu tumbuh menjadi pohon yang baik. Membutuhkan sebuah perjuangan yang harus di lewati. Karena pohon yang baik, sangat istimewa dalam hal menumbuhkannya. sedangkan untuk menghasilkan pohon yang buruk ataupun kurang baik dapat kita melihat dari benih yang akan kita tanam. Jika benih itu kurang baik atau buruk, yakinlah kita, bahwa ketika kita mencoba untuk menanamnya dan menumbuhkannya, merawat serta menjaga benih itu, hasil pohon itu tetap kurang baik ataupun buruk. Karena benih keburukan yang kita tanam tetaplah menghasilkan sebuah pohon keburukan. Inilah kehidupan, benih itu mendefinisikan sebuah perbuatan manusia. Benih itu adalah perbuatan, jika kita melakukan perbuatan yang baik, maka kita akan mendapatkan balasan yang baik pula.sedangkan jika kita melakukan perbuatan yang buruk kita akan memperoleh balasan yang buruk pula. Pahamilah semua ini dan renungkanlah,.
Allah Maha Adil, karena segala perbuatan yang kita lakukan ini. Dia-lah yang menyaksikannya. Sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan dan kita perbuat maka Allah akan memberikan balasan-Nya untuk kita.
Jadi kehidupan yang kita jalani saat ini, adalah sebuah pilihan. Jalan apakah yang akan kita lewati? semua jawaban berada di dalam diri kita masing-masing. Jalan kebenaran ataukah jalan kesesatan yang akan kita pilih? Semoga kita memilih jalan kebenaran yang Allah telah berikan, sehingga kita di jadikan golongan hamba-Nya yang bertakwa dan beriman pada-Nya seumur hidup kita. Aamiin Ya Robbal 'Alamiin.
(Hamba Allah - HK)
Masyaallah kata-katanya sangat indah dan mendalam, hidup klo hanya mencari makan, maka tidak ada bedanya dengan binatang, kita terlahir di dunia ini pasti memiliki tujuan dan arah yang telah Allah tetapkan bagi umatnya, semoga kita termaksud hambanya yang selalu mendekatkan diri padanya, amin...
BalasHapusIzin share artikelnya ya...
Kehidupn yg kita jalani saat ini. Sebuah pilihn.. Maaf ya.jklu boleh sya tau. Itu kata hidup sebuah pilihn.. Itu pilhn dari siapa ya jklu boleh sya tau.. Skian dn trima ksih
BalasHapus