Langkah demi langkah yang kutapaki, membuat ku semakin tersadar makna sejati hidup ini. Allah berada di setiap tempat yang ku pijakkan, di setiap waktu yang ku lalui, di setiap mata ini memandang, di sanalah wajah ALLAH, dan di setiap rasa ataupun keadaan hati yang kurasakan. Semua ini menjadikanku semakin yakin atas kuasa-Nya yang tiada berbatas, tiada berpenghalang dan tiada mustahil bagi-Nya, Dia Maha atas segala Maha yang semuanya menjadi tunduk pada kekuasaan-Nya. ALLAH
Subhanallah,
tiada kata yang mampu ku ucapkan selain ungkapan yang berasal dari dalam
bathin, yaitu suara hati yang terdapat di dalam diri ini. Betapa ku meresapinya sehingga tak
mampu untuk menahan sebuah tetesan air yang akan mengalir dari kedua mata ini,
Allah memberikan sebuah ilmu yang tidak tertuliskan di sepanjang
perjalanan hidup yang ku lalui. Ilmu yang kudapatkan darinya adalah berupa
ilmu kesejatian dan ilmu hakikat, betapa berat, sulit, dan kerasnya perjalanan
hidup yang kurasakan, sehingga Allah memberikan hidayah , adalah sebuah ilmu
yang kudapatkan, karena sejatinya ujian itu adalah kasih sayang dan teguran dari Allah, untuk mengingatkan kepada kita
bahwa hidup hanyalah sementara. Semakin berat ujian hidup yang kita alami,
semakin tinggi pula derajat kemuliaan kita di hadapan-Nya, jika mampu melewati
ujian itu dengan rasa sabar, ikhlas dan ridho atas apa yang telah diberikan-Nya
pada kita, maka Allah benar-benar mencintai dan menyayangi kita, menjadikan
kita sebagai hamba yang diridhoi oleh-Nya.
Dalam Hadits Qudsi :
Allah SWT berfirman
kepada Malaikat-Nya “Pergilah kepada
Hamba-Ku.
Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mau
mendengar rintihan suaranya.
Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mau
mendengar rintihan suaranya.
Renungan
yang teresapi melewati jiwa dan Ruhani , raga mengheningan rasa yang tercipta
dari sebuah keyakinan, kepasrahan dan ketawadhu’an kepada Sang Maha Suci.
Mengalirkan sebuah rasa di dalam aliran-Nya yang akan bermuara pada-Nya,
sedalam-dalamnya kepahaman tentang sebuah hakikat dan kesejatian, semua hadir
atas ridho-Nya.
Perjalanan demi perjalanan yang
telah saya lalui dan saya rasakan, membuat diri saya semakin yakin, bahwa Allah
mengajarkan kepada saya tentang ilmu kesejatian, di mana semua itu tidak
tertuliskan, karena Allah mengajarkan untuk saya membacanya melewati mata hati
dan ruhani saya. Dengan kesabaran dan keikhlasan yang tiada batasnya, semuanya
dapat terbuka, sehingga saya dapat memahaminya tiada sekat yang menghalanginya.
Rasa syukur yang tiada batas, atas
anugerah dari-Nya, semakin membuat diri ini tertunduk bersujud di hadapan-Nya,
karena ridho-Nya lah diri ini mampu untuk bertahan dalam terpaan ujian yang di
berikan-Nya.
Allah, adalah jawaban dari semua pertanyaan, jawaban dari semua keraguan, jawaban dari semua kebimbangan, jawaban dari semua kemustahilan dan jawaban dari segala jawaban. Atas izin dan kehendak-Nya lah semuanya tiada yang mustahil.
Ku ungkapkan .....
Sebuah rasa di dalam jiwa......
Melewati butir-butir air mata.....
Meresapkan hati yang penuh derita.....
Ku terima ....
Jalan takdir yang penuh rahasia....
Yang telah di tentukan oleh-Nya ...
Suka duka perjalanan hidup ....
Menjadikan sebuah kisah .....
Ku rasakan.....
Makna terdalam hidup ini ...
Dari pahitnya duka.....
dari sakitnya menahan luka.....
Bertahan dengan tetesan air mata...
Pernahkah engkau merasakannya ....
Pernahkah engkau mnerimanya.....
Pernahkah engkau menyimpannya…..
Allah ...
Dialah yang membuat aku bisa ....
Di dalam keadaan yang penuh derita.....
Ku pasrahkan jiwa dan raga ini pada-Nya .....
Ku pasrahkan jiwa dan raga ini pada-Nya .....
Sampai akhir menjemput hayat ....
Marilah saudara dan saudariku untuk selalu meresapi dan merenungkan setiap hembusan nafas dan langkah kaki yang kita pijakkan ini. Kita cairkan hati yang beku ini, kita buka mata hati yang tertutup ini untuk merasakan dan melihat anugerah yang di berikan Allah kepada kita. Lihatlah dengan hati nurani, betapa Allah sangat menyayangi kita. Sudahkah kita benar-benar bersyukur pada-Nya
Masih banyak saudara-saudara kita yang serba hidup kekurangan, penuh dengan penderitaan, dan kemiskinan. Pada merekalah kita bercermin, sungguh air mata akan mengalir dari hati kita. Sungguh kita lebih beruntung dari pada mereka-mereka yagng benar-benar merasakan pahitnya hidup.
Semoga kita tersadar bahwa semua ini adalah titipan dari-Nya, mata hati kita terbuka untuk melihat dengan dalam yang penuh renungan, semoga kita di jadikan hamba yang benar-benar di ridhoi oleh-Nya. Yang selalu memegang teguh iman dan takwa hingga kembali kehadirat-Nya.
Hamba Allah - HK
subhanalah...doa kan saya ikut merasakannya hidayah Alloh
BalasHapusHu Allah
BalasHapus