Ketika kita memandang langit yang luas..........memandang dalamnya samudera yang tak mampu mata ini mencapainya. Pernahkah kita sejenak saja untuk memaknainya dan merenungkannya, bahwa Allah telah memberikan kita anugerah-Nya berupa kehidupan untuk kita di dunia. Semua itu karena cinta-Nya pada kita, Allah memberikan semuanya untuk kita dunia beserta isinya. Apakah kita sadar bahwa semua ini adalah pemberian-Nya yang tidak ternilai. Cinta dari-Nya yang tak mampu kita membalasnya, mengapa semua pemberian dari-Nya kita terima, sedangkan Dia Sang Pemberi kita abaikan. Kita hanya bisa menerima tetapi kita tidak mau memberi balasan untuk-Nya. Allah mencintai kita, tetapi mengapa kita lebih mencintai pemberian-Nya, yaitu adalah duniawi beserta isinya ini. Bukankah kita harus mencintai Sang Pemberi daripada pemberian-Nya.
Allah selalu ada untuk kita di setiap waktu yang Dia berikan untuk kita, Allah tidak pernah meninggalkan kita di dalam keadaan apapun. Di saat kita tersenyum bahagia dan di saat kita meneteskan air mata kesedihan, Allah senantiasa ada untuk kita. Karena Allah begitu dekat dengan kita, melebihi urat leher kita sendiri, Sungguh beruntunglah kita jika kita mampu menyadarinya. Sebenarnya diri kitalah yang menjauh dari-Nya karena kita lupa pada-Nya karena cinta kita pada dunia yang fana ini. Atas dosa yang kita perbuat, tanpa kita mau mengakuinya dan bertaubat kepada-Nya membuat diri kita semakin jauh pada-Nya, sekat dosa menjadi penghalang kedekatan diri kita ini pada-Nya.
Mencintai dunia sehingga kita terlarut oleh nafsu yang menggelincirkan diri kita ke dalam jurang nista, sungguh sejatinya kita merugi karena dunia ini hanyalah sementara dan tak lain hanyalah sebuah fatamorgana. Jika kita mencintai dunia ini, maka sulit kita untuk mencintai Allah. Dunia ini membutakan mata hati kita, dan kemudian dunia ini akan meninggalkan serta memusnahkan kita. Tetapi jika kita mencintai Allah, dunia ini akan mendatangi kita. karena Allah sendiri yang akan memberikan dunia ini pada kita. Karena Allah yang menciptakan dunia ini beserta isinya.
Cintailah Allah, di setiap nafas yang kita rasakan ini, Di setiap mata memandang dan kaki yang berpijak di situlah wajah Allah. Meresapi dan memaknai bagaimana Dia mencintai kita tanpa batasan, Dia-lah yang pantas kita cintai dengan sepenuh hati, dengan perjuangan dan pengorbanan yang kita miliki. Bahagialah diri kita mencintai-Nya hingga akhir hayat hidup kita.
Semoga kita menyadarinya, bahwa cinta yang hakiki dan sejati itu adalah cinta kita untuk-Nya, cinta yang tak terpisahkan oleh jarak, ruang dan waktu. Mari kita bersama-sama untuk memahami arti cinta yang hakiki. Tak ada yang abadi selain Allah, maka cinta-Nya-lah yang abadi.
Ingatlah selalu, bahwa Dia tak pernah meninggalkan kita di dalam keadaan apapun.
Allah .......Pada-Mu lah cinta kami berlabuh, kami tak mampu menjalani hidup, tanpa Cinta dan kasih sayang-Mu. Di saat kami bersedih dan tersenyum Engkau selalu ada menyertai kami. Sungguh malu dan tak tahu diri kami ini pada-Mu.... Izinkanlah kami mencintai-Mu seumur hidup kami, sampai kami menghadap ke hadirat-Mu Ya Allah.
Semoga bermanfaat untuk kalian saudara-saudaraku, bahwa cinta yang hakiki itu cinta kita pada Allah. Tulisan ini adalah suara hati yang di berikan Allah kepada saya dan adalah sebuah realita, sungguh tak berdaya diri ini tanpa-Nya .Allah adalah cinta seumur hidup saya.
(Perjalanan Spiritual Hamba Allah - HK)
Subhanallah.... betapa egoisnya saya selama ini
BalasHapus