“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan yang berpesan - pesan kepada kebenaran serta kesabaran. (QS. Al - Asr : 1-3)
Sadarkah kita, bahwa sebelum kita
lahir ke dalam dunia ini, Allah telah
menuliskan Firman-Nya, dalam Kalamullah-Nya yang telah tertuliskan di
Lauhul mahfud-Nya. Sesungguhnya manusia merugi telah mnyia-nyiakan waktu yang
telah di berikan oleh-Nya. Menggunakan waktu ini hanya untuk mencari kesenangan
dan kebahagiaan yang semu.
Apa sebenarnya
tujuan kita berada di dunia ini? Jika bukan untuk bersujud dan berdo’a
pada-Nya. Itulah tujuan kita di dalam dunia ini, karena hidup itu hanya mampir untuk minum. Hidup di dunia ini
adalah untuk mencari amal kebaikan
ataupun beramal soleh yang nantinya akan
di gunakan sebagai bekal melanjutkan perjalanan hidup di akhirat kelak, itulah
sejatinya kehidupan duniawi. Tetapi mengapa kita tidak menyadarinya, bahwa
sesungguhnya kita merugi, setiap waktu hanya dunia yang kita pikirkan,
sedangkan untuk akhirat kita mengabaikannya. Dunia kita kejar dengan
sungguh-sungguh, sehingga waktu untuk kita mengejar akhirat tiada tersisa. Kita
telah lupa, karena kenikmatan dan kelezatan dunia meperdaya kita.
Allah berfirman dalam
Kalamullah-Nya :
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan
senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan, kalau mereka mengetahui”
(QS Al-Ankabut 64)
(QS Al-Ankabut 64)
Subhanallah,
kehidupan di dunia ini tak lain hanyalah sebuah panggung sandiwara. Adalah
skenario Allah dan Para Malaikat-Nya. Rugilah kita jika terlarut dalam
fatamorgana dunia ini. Mengenai tentang dunia kita paham, kita mengerti dan
kita berhasil sedangkan mengenai tentang akhirat kita tidak mengetahuinya sama
sekali. Maka kehidupan yang kita jalani
tak akan pernah menemukan kebahagiaan, keselamatan, ketentraman dan kecukupan
lahir dan bathin. Kita sukses di dalam dunia ini belum tentulah kita sukses di
akhirat kelak, Banyak orang kaya yang tak bisa menikmati kekayaannya, tak bisa
tentram di dalam hidupnya dan tak bisa menemukan kebahagiaan di dalam hidupnya,
walaupun kekayaan materi sangat berlimpah tetapi membuatnya semakin sengasara
dan menderita bathinnya.
Seperti Firman-Nya :
“Mereka hanya mengetahui yang lahir/material (saja)
dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Sebenarnya – benarnya
kebahagiaan, ketenangan, ketentraman dan keselamatan di dalam dunia, itu bisa
kita raih, jika kita mengutamakan akhirat, mengutamakan Allah untuk mencari
ridho-Nya. Karena insan yang beriman kepada-Nya lah yang mampu memahami dan
mengerti, bagaimana dunia dan akhirat itu. Mengejar akhirat maka dunia akan
mengikutinya
Allah, Dia-lah tujuan kita hidup
di dalam dunia fana ini, untuk apa nafas yang kita rasakan, untuk apa semua
panca indera yang kita miliki, jika bukan untuk mengabdi, bersujud dan memohon
pada-Nya. Semua yang kita miliki adalah titipan dari-Nya untuk kita , semoga
kita menyadarinya, smoga kita memahaminya, bahwa kita hanya sementara berada di
dunia. Akhiratlah tujuan kita sesungguhnya.
Bukalah hati kita isilah dengan
kebenaran , jernihkanlah pikiran kita, hadapkan semua ini pada-Nya. Temukanlah
kesejatian dari-Nya. Apa yang kita lakukan, apa yang telah kita perbuat,
renungkanlah wahai saudaraku. Cukupkah waktu yang di berikan-Nya untuk kita
menebus, untuk kita bertaubat dan untuk kita kembali pada jalan lurus-Nya. Jika
bukanlah saat ini, kapankah lagi kita akan memeperoleh kesempatan? Marilah
sauadaraku , marilah kita bersama-sama menghadap pada-Nya, menangis pada-Nya,
mohon ampunan atas semua dosa yang telah kita lakukan selama kita hidup.
Raihlah kebahagiaan dunia dengan
kebahagiaan akhirat, kita boleh mengejar dunia
setelah kita mengejar akhirat, karena akhiratlah yang lebih utama.
Semoga menjadi sebuah renungan untuk kalian sauadaraku. Hidup hanya mampir
untuk minum.
Allah Berada Di dekat kita,
menyaksikan setiap perbuatan yang kita lakukan. Semoga bermanfaat .Aamiin Ya
Robbal A’lamiin.
(Hamba Allah - HK)