sALJU

Senin, 24 Desember 2012

Ilmu Yang Tidak Tertulis (Ilmu Hikmah dan Hakikat)

Ku resapi setiap hembusan nafas yang ku rasakan, ku maknai setiap langkah kaki yang kupijakkan. Tetesan air mata pun mengalir dari lubuk hati nurani yang terdalam, Allah benar-benar memberikanku sebuah hidayah, sebuah keajaiban dari-Nya yang tak mampu aku pahami datangnya, yang tak bisa ku pikirkan dengan logika yang tersimpan di dalam hati nurani
       Langkah demi langkah yang kutapaki, membuat ku semakin tersadar makna sejati hidup ini. Allah berada di setiap tempat yang ku pijakkan, di setiap waktu yang ku lalui, di setiap mata ini memandang, di sanalah wajah ALLAH, dan di setiap rasa ataupun keadaan hati yang kurasakan. Semua ini menjadikanku semakin yakin atas kuasa-Nya yang tiada berbatas, tiada berpenghalang dan tiada mustahil bagi-Nya, Dia Maha atas segala Maha yang semuanya menjadi tunduk pada kekuasaan-Nya. ALLAH       

           Subhanallah, tiada kata yang mampu ku ucapkan selain ungkapan yang berasal dari dalam bathin, yaitu suara hati yang terdapat di dalam diri ini. Betapa ku meresapinya sehingga tak mampu untuk menahan sebuah tetesan air yang akan mengalir dari kedua mata ini, Allah memberikan sebuah ilmu yang tidak tertuliskan di sepanjang perjalanan hidup yang ku lalui. Ilmu yang kudapatkan darinya adalah berupa ilmu kesejatian dan ilmu hakikat, betapa berat, sulit, dan kerasnya perjalanan hidup yang kurasakan, sehingga Allah memberikan hidayah , adalah sebuah ilmu yang kudapatkan, karena sejatinya ujian itu adalah kasih sayang dan teguran  dari Allah, untuk mengingatkan kepada kita bahwa hidup hanyalah sementara. Semakin berat ujian hidup yang kita alami, semakin tinggi pula derajat kemuliaan kita di hadapan-Nya, jika mampu melewati ujian itu dengan rasa sabar, ikhlas dan ridho atas apa yang telah diberikan-Nya pada kita, maka Allah benar-benar mencintai dan menyayangi kita, menjadikan kita sebagai hamba yang diridhoi oleh-Nya.

Dalam Hadits Qudsi :
Allah SWT berfirman kepada Malaikat-Nya “Pergilah kepada Hamba-Ku.
Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mau
mendengar
rintihan  suaranya.

Renungan yang teresapi melewati jiwa dan Ruhani , raga mengheningan rasa yang tercipta dari sebuah keyakinan, kepasrahan dan ketawadhu’an kepada Sang Maha Suci. Mengalirkan sebuah rasa di dalam aliran-Nya yang akan bermuara pada-Nya, sedalam-dalamnya kepahaman tentang sebuah hakikat dan kesejatian, semua hadir atas ridho-Nya.
            Perjalanan demi perjalanan yang telah saya lalui dan saya rasakan, membuat diri saya semakin yakin, bahwa Allah mengajarkan kepada saya tentang ilmu kesejatian, di mana semua itu tidak tertuliskan, karena Allah mengajarkan untuk saya membacanya melewati mata hati dan ruhani saya. Dengan kesabaran dan keikhlasan yang tiada batasnya, semuanya dapat terbuka, sehingga saya dapat memahaminya tiada sekat yang menghalanginya.
            Rasa syukur yang tiada batas, atas anugerah dari-Nya, semakin membuat diri ini tertunduk bersujud di hadapan-Nya, karena ridho-Nya lah diri ini mampu untuk bertahan dalam terpaan ujian yang di berikan-Nya. 
     Allah, adalah jawaban dari semua pertanyaan, jawaban dari semua keraguan, jawaban dari semua kebimbangan, jawaban dari semua kemustahilan dan jawaban dari segala jawaban. Atas izin dan kehendak-Nya lah semuanya tiada yang mustahil.




Ku ungkapkan .....
Sebuah rasa di dalam jiwa......
Melewati butir-butir air mata.....
Meresapkan hati yang penuh derita.....

Ku terima ....
Jalan takdir yang penuh rahasia....
Yang telah di tentukan oleh-Nya ...
Suka duka perjalanan hidup ....
Menjadikan sebuah kisah .....

Ku rasakan.....
Makna terdalam hidup ini ...
Dari pahitnya duka.....
dari sakitnya menahan luka.....
Bertahan dengan tetesan air mata...


Pernahkah engkau merasakannya ....
Pernahkah engkau mnerimanya.....
Pernahkah engkau menyimpannya…..

Allah ...
Dialah yang membuat aku bisa ....
Di dalam keadaan yang penuh derita.....
Ku pasrahkan jiwa dan raga ini pada-Nya .....
Sampai akhir menjemput hayat ....

 Marilah saudara dan saudariku untuk selalu meresapi dan merenungkan setiap hembusan nafas dan langkah kaki yang kita pijakkan ini. Kita cairkan hati yang beku ini, kita buka mata hati yang tertutup ini untuk merasakan dan melihat anugerah yang di berikan Allah kepada kita. Lihatlah dengan hati  nurani, betapa Allah sangat menyayangi kita. Sudahkah kita benar-benar bersyukur pada-Nya 
            Masih banyak saudara-saudara kita yang serba hidup kekurangan, penuh dengan penderitaan, dan kemiskinan. Pada merekalah kita bercermin, sungguh air mata akan mengalir dari hati kita. Sungguh kita lebih beruntung dari pada mereka-mereka yagng benar-benar merasakan pahitnya hidup.
          Semoga kita tersadar bahwa semua ini adalah titipan dari-Nya, mata hati kita terbuka untuk melihat dengan dalam yang penuh renungan, semoga kita di jadikan hamba yang benar-benar di ridhoi oleh-Nya. Yang selalu memegang teguh iman dan takwa hingga kembali kehadirat-Nya.
Hamba Allah - HK


           



Jumat, 16 November 2012

Peristiwa dan Kejadian adalah Rahasia ALLAH


Suatu peristiwa dan kejadian menjadikan diri ini semakin ingin mengungkapkannya di dalam sebuah tulisan, ketika merasakan sebuah kejadian yang di timpa kepada orang yang tersayang dan tercinta, membuat jiwa ini dapat memasuki keadaan hatinya yang sedang resah, yang sedang kesusahan dan membuat ia agak bersedih. Benar- benar di dalam hati ini, merasakan keadaan yang ia rasakan atas izin dari ALLAH, sungguh betapa kecewa pada keadaan seperti ini untuk menerimanya, tetapi inilah ujian dari ALLAH. Mengapa begitu sulit untuk diterima dengan akal, akal mencari- cari kebenaran. Membuat andai –andai, "coba kemarin saya pindahkan maka tidak akan terjadi seperti ini" ,akan ada sedikit perasaan emosi, berat bukan bila kita berandai- andai. Kenapa tidak! Karena ketika apa yang telah kita kerjakan dan perjuangkan telah tersimpan kemudian hilang tanpa bisa di selamatkan. Maka dari itu gunakanlah hati untuk menerimanya, karena ini semua adalah ujian dari-Nya.
                Ketahuilah bahwa semua yang terjadi ini diluar jangkauan logika kita, inilah peristiwa yang ALLAH berikan di dalam hidup kita, sebenarnya ini adalah sebuah ujian dari-Nya.  Karena  ujian itu hadirnya tiba-tiba tanpa kita mengetahui dan mempersiapkan diri kita, di sinilah letak sejatinya ujian itu. ALLAH memberikannya pada saat diri kita tak siap, apakah kita mampu?  Apakah kita akan mengeluh pada-Nya? Dan apakah kita sanggup menerimanya.   ALLAH yang langsung melihatnya serta menyaksikannya dengan detail setiap perbuatan dan rasa yang ada di dalam hati kita.
                Inilah  adalah sebuah realita kehidupan, hidup itu tak selamanya berjalan dengan halus, karena ada rintangan yang bergelombang, terjal dan curam. Jika kita ingin sanggup menerima kenyataan hidup ini, maka caranya adalah mendekatkan diri ini kepada Sang Pencipta (ALLAH Azza wa Jalla), tiada cara yang lebih baik melalui perjalanan hidup ini kecuali dengan mendekatkan diri kepada ALLAH, ketika kita mendekatkan diri kepada ALLAH maka akan tercipta rasa di dalam hati kita, sebuah rasa yang akan menentukan kuat tidaknya kita menjalaninya, sebuah rasa yang akan menjadi bagian terpenting untuk menerima kenyataan hidup kita. Rasa itu adalah kesabaran dan keikhlasan, betapa beruntung bukan jika ALLAH menciptakan ke dua rasa itu di dalam lubuk hati kita yang terdalam.
Apa yang telah saya tuliskan ini, adalah realita yang menimpa orang yang saya cintai karena ALLAH, diri ini yakin bahwa dia akan sanggup melewati ujian yang  dialaminya. Karena kedekatannya pada ALLAH yang akan membuatnya tegar menerima ujian yang menimpanya. Dengan rasa sabar dan ikhlas yang tiada berbatas, akan kita dapatkan sejatinya hikmah hidup ini. Setiap ujian yang kita terima , mengandung hikmah serta hidayah  jika kita sanggup meresapinya dengan dalam. Besar kecilnya ujian adalah berpengaruh sekali pada jiwa kita. Jika kita sering mendapatkan cobaan yang besar dan berat maka jiwa kita akan sanggup dan lebih kuat menerimanya. Maka belajarlah dari yang terkecil, karena yang kecil akan menjadi besar. Jika kita sanggup menerima yang kecil perlahan –lahan kita akan sanggup menerima yang besar. Begitu pula dengan sebuah perjalanan hidup kita ini.
Maka diri ini berpesan kepada pembaca, kepada semua saudara dan saudariku. Perbanyaklah kita merenung, menggunakan hati nurani yang terdalam. Ketika ujian datang janganlah menggunakan logika kita, karena logika tidak dapat menerimanya. Tetapi gunakanlah hati untuk menerimanya, karena semua kejadian dan persitiwa yang kita dapatkan ini adalah ujian dari ALLAH. Semua ALLAH yang telah mengaturnya kita hanya dapat berdoa dan berusaha sekuat tenaga dan pikiran selebihnya ALLAH yang akan menentukannya.

Resapilah hidup ini ….
Menggunakan  hati nurani
Kesabaran kita ini …..
Menjadi rasa yang menguatkan
Keikhlasan kita ini ….
Menjadi rasa yang merdeka

ALLAH berada di setiap hembusan nafas kita, maka tetaplah kita yakin kepada-Nya. Bahwa ujian dari-Nya akan menjadikan kita manusia yang lebih baik dan mulia.

               

Kamis, 15 November 2012

Ujian dan cobaan adalah kasih sayang dari ALLAH ( Sabar dan Ikhlas)


Sungguh perjalanan hidup ini telah membuat saya benar-benar memahami sejatinya  hidup, begitu berat dan pahit jalan hidup yang saya rasakan. Butir-butir air mata menjadi bagian yang terpenting dalam perjalanan hidup saya, karena air mata yang setia  menemani saya di sepanjang perjalanan hidup saya. ALLAH memberikan saya sebuah pelajaran yang tak tertuliskan oleh sebuah tulisan, tertuliskan melalui sebuah peristiwa dan cobaan yang saya alami. Ketika mata hati saya tlah terbuka , saya bisa membaca tulisan-tulisan itu, di dalam sebuah renungan yang terdapat pada hati yang paling dalam , sebuah jiwa yang tergoncang yang menggetarkan raga. Air mata tak dapat terbendung dari tempatnya, hanya bisa mengalirkannya dengan penuh keikhlasan. Dalam hati saya berkata, “Ya ALLAH, sanggupkah hamba  tanpa-Mu, tanpa belas kasih-Mu  dan tanpa pertolongan dari-Mu”. Hanyalah ALLAH tempat saya meneteskan air mata, saya telah berusaha sekuat jiwa dan raga saya, tetapi kenapa orang –orang yang dekat dengan saya tak bisa memahami sejatinya diri saya. Melihat kekurangan yang benar-benar di luar jangkauan saya, semua kesalahan dan kekurangan saya itu adalah kodrat saya sebagai manusia karena saya benar-benar telah berusaha sekuat-kuatnya .                                                                                        
 Manusia tak ada yang bisa lepas dari salah serta khilaf, karena manusia pasti akan berbuat salah yang menjadi ketetapan ataupun kodrat dari-Nya. Walaupun sudah berusaha dengan sekuat hati, tetaplah ALLAH menjadi penentunya. Coba rasakanlah bagaimana cara kita untuk merasakan beban serta penderitaan orang yang dalam keadaan benar-benar berat dan menderita, maka kita harus memposisikan diri kita seperti posisinya saat ini, betapa kita akan merasakan beban penderitaannya, walaupun itu hanya sebuah imajinasi, tetapi itu telah membuat kita sadar, bahwa berat jika ada di posisinya yang seperti itu. Saya berpikir dan merenungkan semua peristiwa dan kejadian yang ALLAH berikan, ketika akal ini berbicara menyebutkan bahwa dimana letak keadilan ALLAH, padahal saya bukanlah manusia yang jahat, bukanlah manusia yang berdusta dan bukanlah manusia yang salah jalan atau dzalim. Setiap waktu dan setiap nafas yang saya rasakan saya benar-benar menggunakannya untuk kebaikan dan kebenaran di jalan ALLAH, walaupun ada kesalahan itupun hanya kecil. Tetapi mengapa ALLAH tidak adil. Itulah sebuah akal yang berbicara, tetapi ketika hati nurani ini telah berbicara, Subhanallah…………………..Sungguh ALLAH Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena sesungguhnya di dalam sebuah ujian  serta peristiwa yang kita dapatkan ini adalah kasih sayang ALLAH dan sebuah teguran darinya, yang akan  semakin membuat kita menjadi hamba yang mulia di hadapan-Nya, semakin dekat pada-Nya dan menjadi hamba yang beriman bertakwa.                                                                                          
   Bisakah sejenak saja kita merasakan sejatinya hidup ini, apa yang telah kita lakukan, apa yang telah kita perbuat, apakah semuanya telah kita resapi menggunakan hati nurani ini, pernahkah kita mencoba untuk menyesali perbuatan yang barangkali perlu di sesali, pernahkah kita mencoba untuk menyalahkan diri kita sendiri, atas  apa yang telah kita lakukan selama ini. Apakah kita sudah benar, yang menurut kita telah benar.   
Apakah kita tidak menyadari bahwa yang salah itu bukan hanya mereka, bukan hanya dia, tetapi yang salah itu adalah diri kita sendiri.  Sadarkah kita, bahwa telah mengabaikan diri kita sendiri, menyalahkan orang lain padahal diri kita sendiri telah banyak melakukan kesalahan. Betapa sakitnya hati ketika kita di tuduh bersalah, ketika semua yang kita kerjakan selalu disalahkan dan ketika apa yang kita kerjakan tak berharga di depan mata orang yang dekat dengan kita. Sungguh teriris pilu hati ini, kepada siapakah kita akan berbagi rasa ini, rasa yang pahit dan menyedihkan ini. Di sinilah kita akan benar-benar merasakan bahwa ALLAH selalu ada untuk kita, selalu menemani kita di dalam keadaan apapun. Kesabaran dan keikhlasan yang akan menjadi penentu sejauh mana kita akan dapat kuat berdiri dan bertahan melewati badai hidup yang penuh dengan gelombang ini. Tidaklah semudah membalikkan telapak tangan kita, sabar dan ikhlas adalah sebuah rasa yang akan menjadikan kita manusia yang benar-benar arif dan bijaksana, sangatlah berat menerapkan keduanya jika tidak dilandasi dengan hati yang benar-benar tulus mengaharap ridho ALLAH, akan kita dapatkan rasa sabar dan ikhlas itu ketika kita merasakan hidayah dari ALLAH, yang membuka mata hati kita yang selama ini telah tertutup. Inilah perjalanan hidup saya yang nyata, terungkap melalui tulisan yang saya tuliskan dengan air mata yang berlinang.
Banyak hal yang dapat saya resapi di dalam perjalanan hidup saya, ketika hidup ini, saya gunakan untuk mengabdi kepada ALLAH banyak sekali ujian serta cobaan yang menerpa jiwa dan raga saya. Dan ini adalah kebenaran dari ALLAH yang telah tertuliskan di dalam kalamullah-Nya :
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “ Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhkan Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Q.S. Al-Ankabut (29): 2-3)
Ketika saya membaca firman-Nya hati saya bergetar, menangis jiwa ini, saya benar-benar percaya pada-Nya, bahwa ALLAH tak akan membiarkan hamba-Nya yang beriman , Dia akan memberikan ujian pada hamba-Nya, jika hamba-Nya mampu melewati ujian dari-Nya, maka akan dinyatakan sebagai hamba-Nya yang beriman. Sungguh menjadi hamba pilihan ALLAH sangatlah berat jalan hidup-Nya, semakin dekat kita pada-Nya dan mencintai-Nya, semakin berat pula cobaan yang akan kita rasakan.      
                Merasakannya tak sanggup dan tak mampu jika tanpa uluran kasih sayang dari ALLAH. Jiwa saya mengembara mencari sejatinya kehidupan yang telah saya dapatkan di dalam kehidupan saya saat ini, mata hati saya terbuka seluas-luasnya, saya berkeinginan dan bercita-cita menjadi seorang penulis, dengan sebuah perjuangan dan semangat yang tinggi saya akan tetap berusaha sekuat tenaga dan pikiran saya. Walaupun rintangan menghadang jalan hidup saya, saya tetap akan bertahan karena saya punya ALLAH yang akan setia menemani saya di dalam keadaan apapun. Berharap tulisan saya bisa bermanfaat bagi diri pribadi dan sesama saya yang benar-benar membutuhkan sebuah arahan tentang .
sebuah perjalanan hidup yang keras dan berat ini.

Hidup ini adalah sebuah perjuangan ...
 Berjuang di dalam kerasnya serta beratnya kehidupan
Hidup ini adalah sebuah perjalanan ...
Jalan yang penuh dengan gelombang serta rintangan
Hidup ini adalah sebuah pilihan ...
Memilih hidup yang akan engkau pilih , baik atau buruk
Hidup ini adalah sebuah fatamorgana ...
 Yang hanyalah kita rasakan untuk sementara
 Hidup ini adalah sebuah rahasia ...
 Rahasia ALLAH dan Para Malaikat-Nya
 Hidup ini adalah untuk mencari bekal ...
Amal baik  dan amal buruk yang akan kita bawa

                                Semoga apa yang saya tuliskan ini bermanfaat untuk sang pembaca. Semua kebaikan datangnya dari ALLAH. Hati saya tergerak untuk menuliskan perjalanan hidup saya. Hidup yang benar-benar saya alami dan saya resapi. Semoga kita tetap diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani hidup ini, hamba ALLAH yang sejati adalah hamba yang selalu beriman dan bertakwa pada-Nya dalam keadaan apapun. Sukron Katsir ( HK – Perjalanan Spiritual )